Selasa, 14 Oktober 2014

Seni dan Manusia

Seni Dan Manusia

 

Nama Kelompok :

Ade Natalia Gtg                    132201067

 Ditha Rinti Kaban                132201033

Vina Elga Sembiring              132201073

Siti Berliana T                       132201081


Dosen Pembimbing : Ishak

Seni

 http://id.wikipedia.org/wiki/Seni
 
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Seni pada mulanya adalah proses dari manusia, dan oleh karena itu merupakan sinonim dari ilmu. Dewasa ini, seni bisa dilihat dalam intisari ekspresi dari kreativitas manusia. Seni juga dapat diartikan dengan sesuatu yang diciptakan manusia yang mengandung unsur keindahan.
Seni sangat sulit untuk dijelaskan dan juga sulit dinilai. Bahwa masing-masing individu artis memilih sendiri peraturan dan parameter yang menuntunnya atau kerjanya, masih bisa dikatakan bahwa seni adalah proses dan produk dari memilih medium, dan suatu set peraturan untuk penggunaan medium itu.






Pengaruh Seni Dalam Hidup Manusia


http://proaktif-online.blogspot.com/2013/12/pikir-pengaruh-seni-dalam-hidup-manusia.html

Seni untuk individu berguna untuk mengasah rasa sehingga hidup menjadi berwarna-warni dan lebih bersemangat. Sementara di sisi lain, seni memiliki fungsi sosialnya sebagai media komunikasi, yaitu untuk menyebarkan pesan-pesan sosial. Bilamana kemudian posisinya di tengah masyarakat, apakah memihak rakyat atau menjadi alat propaganda penguasa semata, menjadi hal lain yang dapat diperdebatkan. Namun, seni perlu dilihat lagi dalam perspektif manfaat bagi perkembangan diri manusia, di mana manusia semakin menemukan dirinya melalui seni.
SENI DAN MANUSIA

Seni merupakan proses kreativitas manusia, yang berasal dari ide, gagasan, luapan perasaan
yang diekspresikan melalui media tertentu, sehingga orang lain dapat turut menikmatinya dan dapat turut mengapresiasi pesan yang disampaikan oleh pembuat karya seni tersebut. Manusia sangat erat dengan pesan-pesan, yang diteruskan dari satu generasi ke generasi berikutnya. Melalui seni, manusia mewariskan pesan-pesan kehidupan, sebuah kebijaksanaan untuk mengatasi tantangan kehidupan. Metafora alam diceritakan dengan penuh pesona dalam sebuah cerita legenda, ataupun diterjemahkan ke dalam tari-tarian ataupun juga nyanyian. 







Seni adalah produk budaya manusia yang usianya sudah sangat tua, di setiap peradaban pasti menunjukkan bentuknya. Memang tidak semuanya mengalami nasib yang cukup baik untuk bisa sampai di tangan generasi masa kini, sebagian rusak tidak terawat, bahkan sebagian dimusnahkan karena alasan kepercayaan. Namun, seni terus mengalir dari generasi ke generasi, memperbaharui bentuknya yang kontekstual terhadap jaman. Misalkan, lakon Odiesus yang tersohor dari jaman Yunani kuno, hingga masa kini kerap dipentaskan oleh grup-grup teater. Ataupun, cerita Romeo dan Juliet yang hingga hari ini menjadi simbol kisah percintaan yang tragis. Karya seni tersebut berjalan menembus ruang dan waktu, mendapatkan tempatnya di generasi masa kini.



SENI VS KEKUASAAN

Seni yang sejatinya adalah kegiatan mengekspresikan ide, gagasan, bahkan perasaan, terkesan tidak memiliki hubungan apapun dengan yang namanya politik. Namun, sejarah di beberapa tempat, memperlihatkan betapa seni bisa terasa menakutkan bagi pihak berkuasa hingga ia dirasakan perlu untuk dibungkam. Larangan diberlakukan dengan tegas dan keras, yang melanggar akan langsung ditahan tanpa proses peradilan, atau bahkan dihilangkan seolah-olah tidak pernah lahir.
Seni sangatlah subjektif, namun memiliki kekuatannya yang masif ketika ia disebarkan untuk dinikmati dan diresapi pesan yang terkandung. Tak heran, pihak berkuasa berulang kali mengupayakan sebuah pengendalian terhadap seni, hasilnya?
Marilah kita melihat sejenak ke belakang, apa yang pernah terjadi pada seni di negeri ini.

Majalah TEMPO edisi 30 September 2013, menurunkan edisi khusus tentang LEKRA, yaitu Lembaga Kebudayaan Rakyat, yang dalam perjalanan sejarah disalahpahami sebagai bagian dari PKI. LEKRA, dalam ulasan TEMPO, disebutkan memiliki sikap kebudayaan bahwa seni untuk rakyat. Lebih lanjut, dipaparkan aktivitas para seniman dan pendidikan seni yang dilakukan kepada para pelaku seni dengan “turun ke bawah”, yang kemudian disingkat menjadi “turba”. Hal ini bertujuan agar seniman terhubung dengan realitas kehidupan masyarakat sehingga dalam berkesenian, karya seninya memiliki arti yang sungguh hidup. Memang prinsip yang dipegang LEKRA cukup keras, karena pendirinya menganggap “bila seniman hanya menghasilkan seni untuk dirinya sendiri, ia tidak memiliki arti”. Pada masa itu, LEKRA mendorong seni benar-benar hidup di masyarakat dan hidup untuk masyarakat. Berbagai pagelaran dan pameran diadakan pada hari-hari peringatan besar seperti HUT Kemerdekaan, HUT PKI, dan HUT LEKRA. Dari catatan TEMPO, kehidupan seniman berada pada taraf yang “layak” karena disokong oleh LEKRA, tentu dengan aturan yang harus diikuti.
Sayang seribu sayang, ketika seni dijadikan sebagai alat propaganda dan kehilangan ruhnya sebagai media ekspresi jiwa, bahkan fungsi sosialnya pun dikebiri. Ketika Orde Baru mendapatkan panggungnya di negara yang waktu itu sedang bergolak, LEKRA diberangus dan seni dikendalikan oleh pemerintah melalui lembaga sensor. Seni tidak lagi bebas, dibendung atas nama keamanan. Seniman yang karyanya dianggap mengancam kekuasaan akan diciduk, dipenjara, atau bahkan dibunuh. Pemerintah mengecilkan peran dan fungsi seni menjadi hanya sekedar hiburan, seniman direduksi sebagai penghibur semata. Posisi seni makin lama mengambang dalam posisinya yang eksklusif kepada mereka yang secara khusus mengabdikan diri untuk seni, seni tidak lagi menjadi bagian di dalam kehidupan manusia Indonesia.

Cerita lain, yang sudah cukup sering didengar adalah kisah seorang Pramoedya Ananta Toer, novelis yang telah diakui oleh dunia luar. Novel almarhum sarat nilai historis dan unsur budaya yang kental, memotret feodalisme yang kerap membelenggu masyarakat Indonesia. Sayang, pemerintah malah menganggap novel-novel Pram (panggilan Pramoedya Ananta Toer) sebagai ancaman, sehingga diberangus dan bahkan Pram sendiri dipenjara tanpa proses peradilan. Pramoedya Ananta Toer, masih memiliki hubungan dengan LEKRA karena ketika masih muda pernah bergabung dengan tim redaksi Harian Rakjat, harian yang berada di bawah naungan LEKRA. Hidup Pram mungkin tidak pernah tenang pada rezim Orde Baru, namun produktivitasnya tetap tajam pada masa “pembuangan” oleh pemerintah. Goresan pena menggurat tajam menjadi novel Bumi Manusia, yang dijadikan salah satu bahan belajar mengenai sastra Indonesia. Pemerintah bisa berupaya membungkam kegiatan seni Pram, namun kreativitas terus mengalir bahkan di balik jeruji besi. Novel-novel yang dituliskan oleh Pram berisikan pesan yang kuat tentang kesewenang-wenangan pemerintah. Novel tersebut bukan sekedar hiburan semata, yang membuat pembaca terenyuh lalu menutupnya tanpa kesan yang mendalam. Novel Pram meninggalkan kesan yang mendalam untuk para pembacanya, mengingatkan para pembacanya tentang salah satu episode kehidupan di bumi Indonesia pernah ada kesewenang-wenangan.
Masih banyak kisah pembungkaman terhadap seni yang dilakukan oleh para pihak berkuasa, biasanya karena menganggap karya seni tersebut adalah ancaman bagi kekuasaan. Para pelaku seni ditangkap, bahkan dibunuh hanya demi membungkam seni yang bisa memacu gelora perubahan. Kepekaan dan kegelisahan para pelaku seni terhadap situasi yang memasung kreativitas, dikhawatirkan memantik semangat perlawanan terhadap kesewenang-wenangan. Seni pada masanya tidak pernah hanya sekedar seni yang dikagumi semata, namun menghadirkan kesadaran tentang apa yang terjadi pada lingkungannya.
SENI DALAM KEHIDUPAN
Seni pada posisi tertentu memiliki dimensi yang begitu luas, sedangkan bagi mata yang awam, mungkin seni dipandang hanya pada produk lukis semata. Padahal, produk seni begitu beragam. Namun yang paling penting bukanlah produk seninya, melainkan proses kreatif yang terjadi. Seni membantu manusia untuk memahami dirinya, sesamanya, dan dunianya. Mungkin akan ada pihak-pihak yang merasa terganggu dengan karya seni yang dihasilkan, dengan berbagai alasan. Namun, kita harus ingat bahwa proses kreatif sejatinya tidak dapat dibendung.
Memang di masa sekarang ini, produk teknologi sedang diagung-agungkan, begitupun dengan aktivitas ekonomi yang menjadi kegiatan utama kehidupan dari sejak lama. Ketika manusia abai terhadap seni yang menjadi wadah untuk meneduhkan jiwanya yang sedang gundah dan penuh tanda tanya, manusia menjadi sakit karena tidak mampu mengendalikan amarahnya. Kita lihat di kota-kota besar seperti Jakarta, sangatlah mudah untuk memantik kerusuhan, sedikit gesekan yang dibumbui dengan embel-embel penistaan agama sudah bisa menjadi kekacauan sosial. Masyarakat Indonesia saat ini sering goyah karena jarang berkesenian, seni jauh dari keseharian. Kebanyakan memosisikan diri sebagai penonton ketimbang pelaku, banyak alasan yang dikemukakan. Mulai dari tidak berbakat, tidak mampu, tidak pantas, dll.
Sesungguhnya berkesenian tidak memerlukan kemampuan atau keterampilan khusus, karena untuk mengekspresikan ide, gagasan dan perasaan bisa dilakukan dengan sebebas-bebasnya. Tidak ada yang berhak untuk menghakimi, menilai apakah karya seni kita bagus atau tidak. Kita harus berkesenian karena di dalamnya adalah proses pertumbuhan, pematangan diri dengan mengekspresikan ide, gagasan, perasaan yang ada di dalam diri secara berkala. Tanpanya, manusia akan menjadi makhluk yang “kosong” karena tidak mampu mengekspresikan dirinya.




PENTINGNYA SENI DALAM KEHIDUPAN MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK BERBUDAYA






https://www.facebook.com/permalink.php?story_fbid=444890852234443&id=430102340379961

definisi seni sebagai bagian dari proses kehidupan manusia.
Seni pada mulanya adalah proses dari manusia, dan oleh karena itu merupakan sinonim dari ilmu. Dewasa ini, seni bisa dilihat dalam intisari ekspresi dari kreatifitas manusia. Seni sangat sulit untuk dijelaskan dan juga sulit dinilai, bahwa masing-masing individu artis memilih sendiri peraturan dan parameter yang menuntunnya atau kerjanya, masih bisa dikatakan bahwa seni adalah proses dan produk dari memilih medium, dan suatu set peraturan untuk penggunaan medium itu, dan suatu set nilai-nilai yang menentukan apa yang pantas dikirimkan dengan ekspresi lewat medium itu, untuk menyampaikan baik kepercayaan, gagasan, sensasi, atau perasaan dengan cara seefektif mungkin untuk medium itu.
Seni adalah suatu hal yang merujuk kepada keindahan (estetika). Menurut The Liang Gie (1997: 17), keindahan atau indah adalah sebuah kata yang sepadan dengan kata beauty dalam Bahasa Inggris (dalam bahasa Perancis “beau”, bahasa Italia dan Spanyol, “bello”). Dilihat dari sudut pandang kebahasaan, kata indah (beauty atau beau atau bello) adalah kata yang merupakan turunan dari kataBellum, yang akar katanya adalah Bonum, dan memiliki arti kebaikan. Kata bellumatau bonum adalah dua kata dalam Bahasa Latin. Berdasarkan asal kata ini, dapat kita simpulkan bahwa keindahan sangat berkaitan dengan nilai-nilai yang dikenal sebagai sesuatu yang baik atau dalam term Islam dikenal dengan istilah ‘ma’ruf’.[1] Kata ma’ruf adalah kata yang memiliki arti dikenal, terkemuka, makbul, yang diakui. Dalam Bahasa Inggris, ma’ruf diartikan sebagai kindnessatau kebaikan.
Menurut The Liang Gie (1997: 10), berdasarkan teori umum yang berkembang tentang keindahan, dapat dikategorikan kepada tiga besar, yakni:
Hal yang indah dan baik; keindahan sebagai suatu jenis keserasian atau ketertiban;
Keindahan dan kebenaran; hal yang indah sebagai sebuah sasaran perenungan;
Unsur-unsur keindahan; kesatuan, perimbangan, kejelasan;
Sebagai bahan referensi, berikut ini beberapa definisi tentang keindahan dalam arti istilah.[2]
Keindahan adalah sifat dari sesuatu benda yang memberi kita kesenangan yang tidak berkepentingan yang bisa kita memperolehnya semata-mata dari memikirkan atau melihat benda individual itu sebagaimana adanya (Mortimer Adler)
Thomas Aquinas merumuskan keindahan sebagai sesuatu yang menyenangkan ketika dilihat.
Aristoteles merumuskan keindahan sebagai sesuatu yang selain baik juga adalah menyenangkan.
Charles J. Bushnell memberikan definisi keindakan sebagai kualitas yang mendatangkan penghargaan yang mendalam tentang berbagai nilai atau ideal yang membangkitkan semangat.
Michelangelo, seniman besar berpendapat sederhana, bahwa keindahan adalah penyingkiran hal-hal yang berlebihan. (The Liang Gie, 1997: 13-14)
Monroe Beardsley, seorang ahli estetika modern di abad ke-20, memaparkan bahwa terdapat tiga unsur yang menjadi sifat dasar membuat suatu yang baik dan indah dalam seni. Pertama adalah Kesatuan (Unity), di mana suatu karya estetika (seni) tersusun secara baik dalam hal isi, keteraturan dan keserasian dari bentuk, warna, corak, komposisi, dan sebagainya. Yang Kedua adalah Kerumitan (Complexity), di mana menegaskan bahwa suatu karya seni bukanlah karya yang sederhana, karena pasti di dalamnya terdapat suatu pertentangan dari masing-masing unsur dengan berbagai perbedaan yang sangat halus. Dan yang terakhir adalah Kesungguhan (Intensity), yang berarti bahwa suatu karya seni adalah sesuatu yang memiliki kualitas tertentu yang menonjol dan bukan sebagai karya yang ksosng. Dibalik suatu karya seni, terdapat bongkaran makna yang sangat dalam dan luas (The Liang Gie, 1997: 13-14).
Seni adalah suatu produk budaya dari sebuah peradaban manusia, sebuah wajah dari suatu kebudayaan yang diciptakan oleh suatu bangsa atau sekelompok masyarakat. Secara teoritis, seni atau kesenian dapat didefinisikan sebaagai manifestasi budaya (priksa atau pikiran dan rasa; karsa atau kemauan; karya atau hasil dari perbuatan) manusia yang memenuhi syarat-syarat estetik (Anshari, 1986: 116). Hal ini disebabkan oleh karena ditopang oleh serangkaian nilai-nilai yang ditinggikan seperti agama atau norma-norma lain.[3]
Koentjaraningrat menjelaskan bahwa dalam budaya terdapat tujuh unsur yang dapat ditemukan pada semua bangsa di dunia ini (dalam kehidupan manusia), yaitu:
Bahasa
Sistem Pengetahuan
Organisasi Sosial
Sistem peralatan hidup dan teknologi
Sistem mata pencaharian hidup
Sistem Religi
Kesenian[4]
Lebih jelas Koentjaraningrat menjelaskan:
…suatu unsur unuviresal kesenian dapat berwujud gagasan-gagasan, ciptaan-ciptaan, pikiran, ceritera-ceritera, dan syair-syair yang idnah. Naumn, kesenian juga dapat berwujud tindakan-tindakan interaksi berpola antara seniman pencipta, seniman penyelenggara, sponsor kesenian, pendengar, penonton, dan konsumen hasil kesenian; tetapi kecuali itu semua kesenian juga berupa benda-benda indah, candi, kain tenun yang indah, benda-benda kerajinan dan sebagainya.[5]
Berkaitan dengan penjelasan Koentjaraningrat di atas, oleh Fakhruroji memaparkan bahwa secara praktis, seni ebagai sebuah kebudayaan yang diciptakan manusia dapat dibedakan atas:
Seni sastra, seni dengan alat bahasa;
Seni musik, seni dengan alat bunyi atau suara;
Seni tari, seni dengan alat gerakan;
Seni rupa, seni dengan alat garis, bentuk, warna dan lain sebagainya; dan
Seni drama atau teater, seni dengan alat kombinasi sastra, musik, tari atau gerak dan rupa.
Fungsi-fungsi Seni dalam kehidupan[6]
Muhammad Iqbal, pelaku seni kelahiran Sialkot, Punjab, memberikan rambu-rambu yang menegaskan bahwa harus ada suatu hal yang harus dicapai dalam berkesenian atau memaknai seni dalam kehidupan. Pertama, seni harus menciptakan kerinduan akan hidup yang abadi, karena tujuan utama dari seni adalah hidup itu sendiri. Seni dianggap sebagai saran yang penting bagi prestasi kehidupan sehingga ia harus memelihara ladang kehidupan agar tetap hijau dan memberikan petunjuk kehidupan bagi manusia.
Yang kedua adalah pembinaan manusia. Seni harus bisa memberikan dorongan dan asupan serta mampu memompa rasa keberanian dan kejantanan bagi orang-orang (audiens) yang bermentalkan ‘ayam’ dan memberikan semangat kepada setiap manusia serta menciptakan kerinduan akan tujuan hidup yang baru dan ideal (inspiratif). Seni harus memiliki tujuan etis dan instruksional. Seni memiliki daya magis dan harus dimanfaatkan untuk menciptakan pribadi manusia yang baik. Contohnya adalah musik, harus dapat menimbulkan semangat juang dan mendorong keberanian serta mengilhami perbuatan yang gagah berani, atau membuat manusia berlaku sederhana, teratur, adil, dan menghormati Tuhan Yang Mahakuasa.
Ketiga, seni harus mampu membuat kemajuan social. Seniman dapat dianggap sebagai orang agung dan menjadi panutan. Menurut Muhammad Iqbal, seorang seniman dengan kekuatan ‘kenabian’-nya mampu meninggikan derajat suatu bangsa dan mengatarkannya ke arah kebesaran demi mencapai kebesaran yang lebih tinggi lagi. Apalah arti suatu karya seni jika tidak dapat membangkitkan badai emosional dalam masyarakat? (Syarif, 1993: 128)
Agus Purwontor, dalam tulisannya “Peranan Seni dalam Kehidupan Manusia” juga menjelaskan tentang seni sebagai kebutuhan hidup. Dalam istilah lain dikatakan seni sebagai applied art (seni terpakai)―seni yang digunakan―seni terapan. Dalam hal ini diterangkan bahwa seni itu digunakan untuk tujuan dan maksud tertentu terhada benda atau ide, menurut kegunaannya, tetapi tidak melepaskan segi keindahannya. Di samping memiliki keindahan wujud, seni juga memiliki nilai kegunaan dari wujud sendiri. Misalnya, jambangan-jambangan atau guci dari Tiongkok Kuno, wujud serta permukaannya dibentuk dan dihias demikian indah, tanpa menghilangkan fungsi jambangan itu. Manusia ingin melepaskan dan mencurahkan keinginan keindahan ke seluruh hidupnya.




Seni dan Manusia

  http://sosbud.kompasiana.com/2011/02/25/seni-dan-manusia-343432.html
 
Manusia, adalah makhluk Allah yang paling sempurna penciptaannya. Di dalam diri manusia, terkandung dua dimensi sekaligus, yakni dimensi fujurohaa wa taqwaha (keburukan dan ketaqwaan). Inilah barangkali yang pada akhirnya membuat manusia yang satu dengan yang lain menjadi sangat unik, karena masing-masing memiliki kadar keburukan dan ketaqwaan yang berbeda satu dengan yang lainnya. Setiap manusia yang hidup di alam ini, selain telah memiliki taqdir yang bersifat mutlak yang berlaku atas dirinya, juga memiliki dimensi yang bernama ikhtiar.
Hal tersebutlah yang membedakannya dengan misalnya malaikat, di mana malaikat tidak memiliki hak untuk berikhtiar. Dari sisi inilah manusia dari satu jaman dengan jaman lain memiliki tingkat peradaban yang terus berkembang. Perkembangan ini cukup kompleks sifatnya, bukan saja dari sisi pemikiran dan perilaku namun sudah pada sekup yang lebih luas seperti pada kehidupan sosial, ekonomi, politik, seni dan budaya dan lain-lain.
Seni dan budaya sebagai bagian integral dari proses perkembangan kehidupan manusia tidak lepas pula dari proses perkembangan tersebut. Dari jaman ke jaman ada perubahan yang terjadi, baik dari sisi teknik maupun materi berkesenian yang ditampilkan manusia. Secara umum, trend yang berkembang dalam kesenian adalah, bahwa semakin ke sini, ternyata seni yang ada menjadi semakin kompleks. Artinya sebuah produk seni, saat ini bisa jadi mengandung muatan yang tidak satu dimensi. Di dalamnya bukan saja telah meluas makna dan kandungan tafsirnya, tapi bisa jadi juga telah mengalami revolusi dari sisi format dan style-nya.
Sebagian masyarakat menilai bahwa produk seni ini adalah sesuatu yang elitis, abstrak serta hanya diperuntukkan bagi “orang-orang yang tahu dunia seni” dengan baik. Makanya wajar, ketika terjadi pameran kesenian, baik berupa pameran lukisan, pementasan teater ataupun hal-hal ekspose produk kesenian lainnya, yang hadir umumnya para pekerja seni, beberapa wartawan (yang juga fokus meliput kesenian) serta seniman lain (kalau ada). Di tengah kehidupan seperti ini, jelas saja menjadikan dunia kesenian bukanlah dunia ideal untuk dijadikan sandaran pendapatan. Jadilah kemudian nasib para pelaku kesenian menjadi orang-orang yang ‘merana” di masa tuanya. Saat mereka tidak lagi dianggap produktif dan menghasilkan. Wajar apabila, sejumlah seniman “berpindah jalur” ke dunia hiburan yang cenderung lebih populis yang lebih bisa menjanjikan pendapatan.
Bagi logika perbaikan masyarakat, seluruh hasil kreatifitas manusia pada dasarnya bisa bernilai positif untuk perubahan. Bahkan kalau dicermati lebih jauh, dunia kesenian justeru memiliki kelebihan dalam memberikan sentuhan emosi dan perasaan terhadap masyarakat yang melihat dan berada di sekitarnya. Sentuhan-sentuhan perubahan konsepsi kehidupan serta paradigma berpikir yang baik, positif dan selalau optimis menghadapi kehidupan dengan mudah ditransfer secara perlahan dan tak terasa lewat berbagai medium yang ditampilkan para pekerja seni (seniman) yang terlibat.
Kondisi kesenian yang pada akhirnya bermuatan positif seperti itu akan semakin lebih baik lagi ketika ada interaksi yang intensif dari seluruh pelaku yang terlibat dengan masyarakat. Artinya dalam implementasi dunia kesenian yang digelar, dijalin interaksi dan komunikasi yang membangun pandangan dan keyakinan serta sistem hidup yang positif dan penuh makna. Bukan sekedar hubungan transaksional antara yang butuh seni dan yang menjadi pekerja seni.



apresiasi seni - hubungan seni dengan manusia, hewan dan tumbuhan 

http://radyckal.blogspot.com/2012/03/apresiasi-seni-hubungan-seni-dengan.html

A. Hubungan Manusia Dengan Seni
Segala kebaikan dan keindahan merupakan hal yang diberikan Tuhan terhadap alam, dan manusia adalah satu-satunya mahluk hidup ciptaan-Nya yang mampu merasakan keindahan baik yang ada di alam maupun yang tidak tampak (khayal) menjadi sebuah karya yang memiliki nilai estetis layaknya keindahan tersebut. 
Pandangan terhadap seni pada saat ini bukan hanya sebatas yang terdapat dari alam tetapi juga hal yang tak tampak dan yang bersifat abstrak sehingga keindahan menjadi dorongan yang bagi mahluk memiliki pemikiran untuk menciptakannya. Kita tak dapat berpaling dari hal tersebut, seni akan mempengaruhi pikiran pembuat dan yang melihatnya sehingga terjadi pengungkapan perasaan yang menghasilkan interaksi. Luasnya pandangan terhadap seni memberikan kepuasan bagi pembuat untuk berekspresi menciptakan karya yang mempunyai sifat bermacam-macam seperti naturalis, realis, abstrak, dll.
Sebuah contoh yaitu mengenai permainan sepak bola. Permainan ini merupakan suatu bentuk kesenian karna terdapatnya unsur ekspresi dan emosi pada saat permainan ini berlangsung. Peran wasit dalam sepakbola tentu kita sudah tidak asing lagi, padahal saat sekarang ini dengan teknologi yang canggih seperti kamera yang ada disetiap sudut lapangan sudah mampu menjadi wasit pertandingan dan lebih akurat dibandingkan manusia. Mungkin yang menjadi alasan federasi sepakbola dunia tidak menggunakan kamera sebagai wasit pertandingan, karna wasit manusia mampu memberikan sentuhan emosi pada olahraga itu seperti kesalahan dalam mengambil keputusan yang merupakan seni yang tidak bisa dicapai dengan keakuratan kamera, serta tidak menjadikan kekakuan dalam sepakbola yang jika kamera sebagai wasit maka kesalahan pemain terlihat terlalu jelas. Hal seperti kecurangan, pengaturan skor dan konspirasi menjadikan sepakbola olahraga yang semakin diminati diseluruh dunia karna terjadinya rasa empati dari suporter terhadap klub idolanya yang dilanda masalah tersebut.
Begitu juga sebuah karya seni yang didalamnya terdapat rasa emosi dan ekspresi hasil penyampaian kreator kepada orang yang melihatnya. Tingginya nilai sebuah karya seni di akibatkan oleh rasa yang ada di hati sang kreator dan kemudian dituangkan menjadi karya seni. Seperti karya seni lukis didalam setiap garis, warna, dan tekstur menggambarkan suasana hati pelukis apakah ia sedang sedih ataupun gembira yang kemudian dipahami oleh orang yang melihatnya sehingga merasakan hal yang sama seperti si pelukis. Kesamaan perasaan ini menjadi sebuah ekspresi yang universal yang dapat dirasakan sehingga karya seni menjadi sangat bernilai.
B. Hubungan Seni Dangan Tumbuhan
Pengaruh Musik Terhadap Tumbuhan
Kesenian adalah bagian dari budaya dan merupakan sarana yang digunakan untuk mengekspresikan rasa keindahan dari dalam jiwa manusia. Selain mengekspresikan rasa keindahan dari dalam jiwa manusia, kesenian juga mempunyai fungsi lain. Contohnya dalam seni suara.
Pengaruh yang dihadirkan oleh music dengan jenis irama tertentu, ternyata tidak saja dirasakan oleh manusia. Dr. T.C. Singh – kepala bagian Botani pada Universitas Annamalia di India melalukan penelitian tentang pengaruh music terhadap tanaman. Beliau menemukan bahwa tanaman yang secara terus menerus diperdengarkan music klasik akan tumbuh 2 kali lebih cepat. Beliau juga meneliti lebih lanjut tentang alat music manakah yang memberikan dampak percepatan pertumbuhan ini, dan ternyata biola adalah alat music yang paling memberikan pengaruh terhadap percepatan pertumbuhan tanaman. Yang lebih menarik dari penelitian Dr. Singh adalah bahwa generasi berikutnya dari tanaman yang diberikan stimulasi music akan menunjukkan perbaikan genetika : lebih besar ukurannya, lebih banyak daunnya. Musik telah juga mengubah kromosome tumbuh-tumbuhan.
C. Hubungan Seni Dengan Hewan
Pengaruh Musik Terhadap Hewan
Sebuah penelitian yang dilakukan para biarawan di Brittany juga menunjukkan bahwa musik berpengaruh besar pada hewan. Mereka memperdengarkan alunan musik Mozard kepada sapisapi di sana. Hasilnya, sapi-sapi tersebut memproduksi susu lebih banyak debanding sapi-sapi yang tidak mendengarkan alunan musik. Beberapa jenis hewan seperti kuda dan monyet sepertinya dapat menikmati musik.


 

 
http://sinar-manusiadankesenian.blogspot.com/2010/11/manusia-dan-kesenian.html

MANUSIA DAN KESENIAN

MANUSIA DAN KESENIAN
Ada pendapat dalam dunia filsafat seni bahwa manusia adalah makhluk pemuja keindahan. Melalui panca indera manusia menikmati keindahan dan setiap saat tak dapat berpisah dengannya, dan berupaya untuk dapat menikmatinya. Kalau tidak dapat memperolehnya manusia mencari kian kemari agar dapat menemukan dan memuaskan rasa dahaga akan keindahan.
Manusia setiap waktu memperindah diri, pakaian, rumah, kendaraan dan sebagainya agar segalanya tampak mempesona dan menyenangkan bagi yang melihatnya. Semua ini menunjukkan betapa manusia sangat gandrung dan mencintai keindahan. Seolah-olah keindahan termasuk konsumsi vital bagi indera manusia. Tampaknya kerelaan orang mengeluarkan dana yang relatif banyak untuk keindahan dan menguras tenaga serta harta untuk menikmatinya, seperti bertamasya ke tempat yang jauh bahkan berbahaya, hal ini semakin mengesankan betapa besar fungsi dan arti keindahan bagi seseorang. Agaknya semakin tinggi pengetahuan, kian besar perhatian dan minat untuk menghargai keindahan dan juga semakin selektif untuk menilai dan apa yang harus dikeluarkan untuk menghargainya, dan ini merupakan kebanggaan tersendiri bagi orang yang dapat menghayati keindahan.
A. PENGERTIAN KEINDAHAN
Keindahan bisa disebut juga indah yang berarti sesuatu yang bagus, cantik, dan segala bentuk kebaikan atau kesempurnaan. Pemandangan alam yang sangat mengagumkan bisa disebut indah karena mempunyai bentuk fisik yang bagus atau sempurna. Dan benda atau barang-barang seni juga bisa disebut indah karena memiliki bentuk yang sangat unik dan detail pengerjaannya bisa di bilang sempurna. Keindahan bisa dibilang adalah kebenaran, dan segala yang indah itu merupakan kebenaran. Keindahan meliputi :
• Keindahan seni
• Keindahan Alam
• Keindahan Moral
• Keindahan Intelektual
Jadi keindahan merupakan sesuatu bentuk sempurna yang ada di muka bumi ini, tanpa ada batasan bagi setiap orang untuk memiliki rasa tersebut. Karena Keindahan bersifat Universal
B. HAKEKAT KEINDAHAN
Keindahan adalah susunlah kualitas atau pokok tertentu yang terdapat pada suatu hal kulitas yang paling disebut adalah kesatuan (unity) keselarasan (harmony) kesetangkupan (symmetry) keseimbangan (balance) dan pertentangan (contrast).
Herbet Read merumuskan bahwa keindahan adalah kesatuan dan hubungan-hubungan bentuk yang terdapat diantara pencerapan-pencerapan indrawi manusia.
Filsuf abad pertengahan Thomas Amuinos mengatakan bahwa keindahan adalah sesuatu yang menyenangkan bilamana dilihat.
Menurut luasnya pengertian keindahan dibedakan menjadi 3, yaitu :
1. Keindahan dalam arti luas
Keindahan dalam arti luas menurut para ahli, yaitu :
a. Menurut The Liang Gie keindahan adalah ide kebaikan
b. Menurut Pluto watak yang indah dan hukum yang indah
c. Menurut Aristoteles keindahan sebagai sesuatu yang baik dan juga menyenangkan
2. Keindahan dalam arti estetik murni
Yaitu pengalaman estetik seseorang dalam hubungan dengan segala sesuatu yang diserapnya.
3. Keindahan dalam arti terbatas
Yaitu yang menyangkut benda-benda yang dapat diserap dengan penglihatan yakni berupa keindahan bentuk dan warna
Cinta sangat kuat sekali dalam membangkitkan daya kreativitas para seniman unutk menciptakan keindahan bagi para seniman untuk menciptakan keindahan bagi para seniman kreativitas itu hipotesisnya abstrak. Seperti yang dikemukakan oleh diatas keindahan adalah konsep yang baru dapat berkomunikasi setelah mempunyai bentuk. Konsep itu sendiri abstrak dan kabur dia ada akan tetapi tidak dapat berbicara dengan seniman sebelum ada imajinasi yang menghubungkan seniman itu dengan konsepnya sendiri setelah konsepnya terbentuk, barulah konsep keindahan seniman berdialog dengan pembaca, seperti gesang pada waktu bermain-main di Bangawan Solo ia heran sungai yang airnya tak seberapa itu pada waktu banjir sangat mengerikan orang yang melihatnya ia merenung ia memperoleh konsep keindahan setelah konsep itu diberi bentuk ialah lagu “Bengawan Solo” maka barulah dapat berkomunikasi
Dalam proses jiwa seniman pada waktu merenung dalam rangka menciptakan keindahan menurut Koats selalu diliputi rasa ragu-ragu, takut ketidak tentuan, misterius (negative capability), justru seniman yang tidak memiliki kemampuan negative tidak mampu menciptakan keindahan, kemampuan negative ini identik dengan proses mencari (ialah mencari keindahan) karena yang bersangkutan merasa belum puas atas keindahan yang telah diciptakannya.
Keindahan adalah identik dengan kebenaran, keindahan adalah kebenaran dan kebenaran adalah keindahan. Keduanya mempunyai nilai yang sama yaitu abadi dan mempunyai daya tarik yang selalu bertambah yang tidak mengandung kebenaran tidak indah.
Ada dua nilai terpenting dalam keindahan
1. Nilai ekstrinsik yakni nilai yang sifatnya sebagai alat atau membantu untuk sesuatu hal. Contohnya tarian yang disebut halus dan kasar.
2. Nilai intrinsik adalah sifat baik yang terkandung di dalam atau apa yang merupakan tujuan dari sifat baik tersebut, contohnya pesan yang akan disampaikan dalam suatu tarian.
Demikian banyaknya hasil seni budaya dengan menggunakan pendekatan ekstrinsik dan pendekatan intrinsik melalui proses penghayatan kita dapat mengetahui alasan mereka atau seniman menciptakan keindahan melalui hasil seni. Kalau Bagong Kussudiarjo ditanya mengapa ia menciptakan berbagai kreasi tarian baru yang menggambarkan kehidupan nelayan, petani, buruh pabrik, tentu ada berbagai macam jawaban mungkin ia ingin mengabadikan kegiatan masing-masing pekerjaan itu pada zamannya. Karena kelak apabila teknologi maju memasuki wilayah itu kegiatan mereka itu akan lain bentuknya. Atau mungkin ia ingin menunjukkan kepada masyarakat bahwa keindahan itu tidak hanya dapat di kota-kota saja, dan yang menggemari keindahan itu bukan hanya para cendikiawan saja, tetapi di masyarakat, nelayan, buruh pabrik dan petani yang setiap hari berjuang demi sesuap nasi-pun merindukan keindahan.
Teori estetika keindahan adalah Jean M. Filo dalam bukunya “Current Concepts of Art” dikelompokkan dalam tiga kelompok besar, yaitu :
1. Kelompok yang berpendapat bahwa keindahan itu subjektif adanya yakni karena manusianya menciptakan penilaian indah dan kurang indah dalam pikirannya sendiri. Barangkali pernah juga kita dengar pepatah “Des Gustibus Non Est Disputandum” selera keindahan tak bisa diperdebatkan.
2. Kelompok yang berpendapat bahwa keindahan objektif adanya, yakni karena keindahan itu merupakan nilai yang intrinsik ada pada suatu objek, artinya seekor kupu-kupu memang lebih indah dari pada seekor lalat hijau.
3. Kelompok yang berpendapat bahwa keindahan itu merupakan pertemuan antara yang subjektif dan yang objektif, artinya kualitas keindahan itu baru ada apabila terjadi pertemuan antara subjek manusia dan objek substansi. Ada tiga hal yang nyata ketika seseorang menyatakan bahwa sesuatu itu indah, apabila ada keutuhan (Integrity) ada keselarasan (Harmony) serta kejelasan (Clearity) pada objek tersebut. Ini biasanya disebut sebagai hukum keindahan.
H. C Wyatt meneliti alasan-alasan yang biasa diberikan orang apabila mereka mengatakan sesuatu itu indah, dan ia menemukan bahwa banyak sekali orang menganggap sesuatu itu indah karena menyebabkan ia bersosialisasi pada suatu yang pernah mengharukannya dahulu, harapan-harapannya dan seterusnya. Ia menganggap alasan-alasan ini sebagai alasan-alasan non estetik.

C. ALIRAN – ALIRAN KESENIAN
Seni merupakan hasil ungkapan rasa keindahan, sedih , gembira dan lainnya . Yang wujudnya dapat berupa lukisan , pahatan , grafis , tari , musik , dan lainnya . Macam aliran seni antara lain , Klasisisme , Romatisme , Naturalisme , Realisme , Ekspresionisme , dan Impresionisme.
1. Klasisisme disebut juga neoklasisme yaitu , aliran seni rupa , bangunan, tata ruang , dan sastra yang mengacu pada bentuk yang antik atau klasik.
2. Naturalisme , berupaya menerapkan pandangan ilmiah mengenai seni , dan filsafat.
3. Realisme merupakan aliran yang muncul dari Romantisme , Realisme menunjukkan hal- hal yang nyata.
4. Ekspresionisme , adalah aliran seni yang mengutamakan pengungkapan sebuah ciptaan . Sedang impresionisme merupakan aliran yang mendasarkan penciptaan karya , dari apa yang dilihat dan dihayati.
Dari arti katanya “seni” berasal dari kata SANI yang artinya “Jiwa Yang Luhur atau Ketulusan jiwa”. Sedangkan menurut kajian ilmu di eropa mengatakan ART (artivisial) yang artinya kurang lebih adalah barang atau karya dari sebuah kegiatan.
D. MACAM – MACAM SENI
1. Seni Rupa
Seni rupa merupakan salah satu cabang kesenian. Seni rupa memiliki wujud pasti dan tetap yakni dengan memanfaatkan unsur rupa sebagai salah satu wujud yang diklasifikasikan ke dalam bentuk gambar, lukis, patung, grafis, kerajinan tangan, kriya, dan multimedia.
Kompetensi dasar yang harus dicapai bidang seni rupa adalah meliputi kemampuan memahami dan berkarya lukis, kemampuan memahami dan membuat patung, kemampuan memahami dan berkarya grafis ,kemampuan memahami dan membuat kerajinan tangan, serta kemampuan memahami dan berkarya atau membuat sarana multimedia. Terminologi in pada dasarnya telah ditetapkan sebagai kecakapan seseorang yang mampu menguasai bidang kerupawanan.
Seni rupa telah mengakar mulai zaman animisme dan dinamisme hingga jaman melenium. Seni Rupa menjadi salah satu bagian cabang seni yang secara performatif mempresentasikan wujud yang kasat mata. Ilusi tentang wujud dapat diserap dan dirasakan ke dalam klasifikasi bentuk seperti telah disebut pada bagian atas. Representasi bentuk seni rupa dipertimbangkan secara sinergis melalui perhelatan media yang digunakan sebagai dasar perwujudan rupa. Secara kontekstual seni rupa merupakan wujud mediasi bentuk kasat mata yang dekat ke arah perlambang gambar, lukis, patung, kerajinan tangan kriya dan multimedia. berhubungan dengan unsur cabang kesenian.
2. Seni Musik
Unsur bunyi adalah elemen utama seni musik. Unsur lain dalam bentuk harmoni, melodi dan notasi musik merupakan wujud sarana yang diajarkan. Media seni musik adalah vokal dan instrumen. Karakter musik instrumen dapat berbentuk alat musik Barat dan alat musik Nusantara atau tradisional. Jenis alat musik tradisional antara lain terdiri dari seruling, gambang kromong, gamelan, angklung, rebana, kecapi, dan kolintang serta arumba..
Kompetensi dasar yang harus dicapai dalam mempelajari seni musik meliputi kemampuan memahami dan berkarya musik, pemahaman pengetahuan musik mencakup harmoni, melodi dan notasi musik serta kecerdasan musikal yang memungkinkan seseorang dapat beradaptasi dengan perangkat musik secara cepat. Di sisi lain, kemampuan memahami dan membuat notasi, kemampuan mengaransemen, serta praktik dasar maupun mahir dalam banyak alat atau instrumen secara terampil, serta kemampuan memahami dan membuat multimedia. Seni musik yang lebih mempromosikan unsur bunyi sebagai medium dasar musik lebih memiliki proporsi pada bunyi yang teratur, bunyi yang berirama, serta paduan bunyi yang menjurus kepada eksperimental bunyi secara harafiah tanpa ritme, melodi maupun harmoni. Seni musik banyak berkembang pada komunitas masyarakat yang memiliki aliran klasik, ekspresionis, eksperimentalis, dan fluonsis dengan memetakan perkembangan musik melalui bunyi-bunyian yang tidak berirama dan bernada. Seni musik tumbuh-kembang sejak zaman Renaissance hingga abad milenium. Secara progresif aliran musik yang berkembang pada saat ini lebih ke arah musik yang memiliki tonasi, interval, dan harmoni secara varian.
Seni musik lebih transparan dalam bentuk hasil karyanya. Bunyi sebagai media ungkap menjadi salah satu alat komunikasi dalam menginternalisasikan makna bunyi ke dalam penerjemahan kuantum dari pikiran aranjer(penata musik) ke penonton. Oleh sebab itu, dibutuhkan pemaknaan artikulasi penataan musik terhadap cara penyampaian makna musik untuk dapat dimengerti oleh penonton. Dengan demikian makna penataan musik semakin mudah dipahami, dimengerti dan menjadi media komunikasi antara penata musik dengan penghayat musiknya.
3. Seni Teater
Kompetensi dasar bidang seni teater mencakup kemampuan memahami dan berkarya teater, kemampuan memahami dan membuat naskah, kemampuan memahami berperan di bidang casting kemampuan memahami dan membuat setting atau tata teknik pentas panggung dan penciptaan suasananya sebagai perangkat tambahan dalam membidangi seni teater.
Di sisi lain, kemampuan memahami untuk berperan di luar dirinya adalah penguasaan khusus yang harus dikuasai secara teknis dalam berkarya teater. Kemampuan memahami dan membuat sarana dan prasarana perlengkapan berbasis multimedia adalah pendekatan aktual yang harus dikuasai seorang dramawan dalam kaitannya dengan penyajian teater berbasis teknologi. Seni teater juga sebagai bagian integral kesenian memiliki media ungkap suara dalam wujud pemeranan. Cara atau teknik ini lebih mengutamakan terciptanya casting, pembawaan, diksi, intonasi, pengaturan laring dan faring secara konsisten adalah bagian penting dari penjelmaan profesi yang harus dimiliki.
4. Seni Tari
Media ungkap tari adalah gerak. Gerak tari merupakan gerak yang diperhalus dan diberi unsur estetis. Gerak dalam tari berfungsi sebagai media untuk mengkomunikasikan maksud-maksud tertentu dari koreografer. Keindahan tari terletak pada bentuk kepuasan, kebahagiaan, baik dari koreografer, peraga dan penikmat atau penonton.
Kompetensi dasar dalam mempelajari seni tari mencakup praktik dasar dan mahir dalam penguasaan gerak tari meliputi tari tradisional maupun tari garapan, kemampuan memahami arah dan tujuan koreografer dalam konsep koreografi kelompok. Kemampuan memahami an berkarya tari (koreografi) adalah keterampilan khusus berhubungan dengan kepekaan koreografi, di sisi lain diharapkan memiliki kepekaan memahami aspek-aspek tari dan aspek keindahan secara teknis. Sebagai penyesuaian abad modern, kemampuan memahami dan membuat perangkat multimedia hubungannya dengan tari adalah bentuk penyesuaian sumber daya manusia dalam adaptasinya dengan teknologi. Perwujudan ekspresi budaya melalui gerak yang dijiwai serta diikat nilai-nilai budaya menjadi patokan dasar atau standar ukur tari untuk dikaji menjadi bentuk tari-tarian daerah di Indonesia. Sebagai salah satu unsur terpenting kesenian di Indonesia dalam wujud performa gerak, dibutuhkan adanya kehidupan sosial dan spiritual masyarakat pendukungnya. Peran dan fungsi tarian yang begitu penting hingga kini pada puncak kesenian daerah menjadi simbol dan puncak tari sebagai budaya di daerah yang bersangkutan. Jenis tari yang telah menjadi puncak budaya daerah sangat erat untuk dijadikan sebagai tarian yang diunggulkan daerah.di mana tarian tersebut berasal.
Beraneka ragam tari-tarian yang diwarisi masyarakat daerah di Indonesia baik yang sakral maupun yang sekuler, tradisional maupun nontradisional. Bentuk tarian dari zaman prasejarah hingga zaman modern, produk dari zaman tertentu membantu sejarah kehidupan tarian untuk dapat tumbuh-kembang hingga akhir zaman.Seni tari memerlukan media gerak. Gerak murni atau wantah tidak memiliki maksud-maksud tertentu. Gerak maknawi memiliki makna maksud-maksud tertentu dan apabila dibangun dengan unsur keindahan, maka gerakan tari semakin halus, estetis, dan geraknya memiliki bangunan ekspresi bentuk yang diungkapkan manusia untuk dinikmati.Seni tari banyak dipengaruhi oleh kepercayaan dinamisme dan animisme. Oleh sebab itu, sejak zaman dulu tarian sudah memiliki peran fungsi yang sentral dalam kehidupan beragama. Peran tari dalam upacara terkait dengan cara dan tujuan yang terkait dalam prosesi suatu upacara keagamanaan atau ritual. Seni tari mewariskan bentuk-bentuk tradisi maupun nontradisi. Sifat fungsi magis-ritual yang dipengaruhi kepercayaan animisme dinamisme mampu menjadi kekuatan sentral dalam setiap upacara keagamaan. Dalam perkembangannya, seni tari tradisional pada akhirnya mewariskan seni pertunjukan baru dan inovatif melalui dramatari prembun, hingga sendratari jenis kesenian yang lahir pada zaman modern. Pada masyarakat modern yang dinamis ini, kehadiran seni tari memerlukan hadirnya penari yang baik, guru-guru tari yang profesional, dan pemikir-pemikir yang mampu merumuskan masa depan tari secara proporsional. Oleh sebab itu, beberapa hal harus diperhatikan menyangkut penguasaan teknik tari agar dapat memenuhi syarat sebagai penari yang profesional.
5. Kerajinan Tangan
Cabang kesenian ini pada dasarnya memprioritaskan kepada keterampilan tangan dalam bentuk benda hasil kerajinan. Hal kerajinan tangan mencakup unsur-unsur bordir, renda, seni lipat,seni dekoratif, serta seni yang menekankan keterampilan tangan. Seni dan pengetahuan lain dapat dipahami dan diketahui oleh pembaca dalam upaya pengembangan kepribadian dan keanekaragaman. Dalam suatu kehidupan akan terasa hambar dan gersang apabila kita tidak memiliki kesenian. Kesenian dapat menyempitkan aspek budaya dan memperluas cakrawala serta keanekaragaman pengetahuan seseorang. Secara aktual kesenian yang ada berwujud musik, rupa, teater, dan tari secara multilingual, multikultural, dan multidimensional.
Pada akhir ulasan ini dapat diakumulasi, mana cabang seni yang paling kalian senangi. Coba berilah contoh salah satu cabang seni yang paling kamu senangi dalam bentuk karya seni yang pernah kalian buat atau kalian kenali.
6. Seni Berwawasan Teknologi
Pertumbuhan perkembangan ilmu pengetahuan secara signifikan mampu mengadopsi berbagai penerapan pengetahuan ke dalam munculnya cabang pengetahuan baru.Salah satu reformasi di bidang pengetahuan yang berhubungan dengan seni adalah munculnya cabang seni berhubungan dengan pemanfaatan alat-alat canggih.
Cabang pengetahuan seni yang berhubungan dengan pemanfaatan teknologi adalah munculnya cabang seni, seperti seni peran (khususnys sinetron), pendokumentasian (sinema), audio-visual (keproduseran) dan lain-lain. Wahana penjajagan pengetahuan di bidang yang berhubungan dengan pemanfaatan alat-alat canggih tersebut memunculkan garapan pengetahuan di bidang seni peran dan adaptasinya. Munculnya cabang seni berwawasan teknologi menjadi pertanda bahwa wahana pengembangan seni dan pengetahuan kesenian dalam kaitannya dengan wawasan teknologi mampu mengadaptasikan pengetahuan baru sebagai wadah penuangan bakat-bakat seni berhubungan dengan penggunaan alat-alat canggih.
Kesenian sebagai sebuah metodologi memperkenalkan seseorang memahami obyek ke dalam permasalahan-permasalahan yang dikaitkan dengan pekerjaan seni dan bersosialisasi. Dengan imajinasi, seseorang yang mempelajari seni dapat berangan-angan terutama dalam menemukan hal baru, menciptakan hal baru, serta memodivikasi berbagai temuan yang sudah ada ke bentuk baru sebagai representasi sesuatu yang telah lama ada.
Cabang-cabang kesenian seperti telah disebut di atas merupakan kekuatan dasar yang sangat efektif untuk mendatangkan inspirasi bagi banyak orang. Imajinasi seseorang yang belajar kesenian dapat dikembangkan secara lebih luas dengan meningkatkan dan mengembangkan bahasa gerak, rupa, bunyi, dan suara untuk tetap tumbuh dan berkembang menurut tingkat dan reputasi bahasa tubuh, bahasa gerak, serta bahasa bunyi dikombinasikan dengan pendekatan psikologis.
Kegiatan kesenian yang terbungkus dalam pembuatan seni berupa karya seni berhubungan dengan refleksi ide-ide, dan tindakan-tindakan yang terkait dengan proses berkesinambungan.
Kegiatan seni melibatkan beberapa aspek multilingual, multikultural dan multidimensional mampu menjangkau secara luas atas beberapa hal yakni.
1. Menyiapkan pendidikan yang sejajar,
2. Mengembangkan pengetahuan berbagai budaya
3. Memberikan nilai masyarakat, Mengenalkan budaya dalam dunia pendidikan, serta,
4. Membantu pendidik dan terdidik mengembangkan perspektif multibudaya.
Dalam ranah khusus, konsep pengembangan kewirausahaan menjadi konsep dasar pengembangan penulisan buku ini. Sebagai bahan kajian, jawaban yang integral dapat menjembatani lahirnya pengembangan kewirausahaan ke dalam pendidikan model profesional. Model ini digunakan dalam pendidikan untuk mencetak profesionalisme penari yang berkualitas, memiliki kompetensi, memiliki kesanggupan untuk mempertanggungjawabkan profesionalismenya baik di depan umum maupun d lingkup pendidikan formal yang dimiliki.
Model profesional sebagai alat pengemban pendidikan di dalamnya memiliki indikator yang dapat menjadi arah pelaku seni yang kompeten terhadap penciptaan seni dan seperangkat keahlian dalam gaya, teknik, dan metodologi yang dapat digunakan sebagai pendekatan keahlian yang diterapkan. Konsep profesional ini dibekali dengan ide yang dibalut kerja kreatif, jadwal terprogram, serta proses penuangan yang dilandasi oleh profesionalisme sehingga pengalaman ke depan menjadi semakin terasah. Penekanan kerja mandiri dan tindak kreatif yang terstruktur menjadi kemampuan profesional menjadi semakin bertumpu pada landasan yang kuat dan memadai. Dengan demikian proses ke depan terjadi simulasi yang mengerucut dan mampu menjadikan seseorang yang mempelajari dengan konsep profesional dapat menciptakan kewirausahaan secara jelas. Di sini dibutuhkan penempaan yang memiliki landasan basis profesional sehingga diharapkan memenuhi kebutuhan seorang profesional menjadi tangguh dalam berwirausaha serta potensial dalam menghadapi tantangan di masa depan. Dengan demikian wahana konsep ini selayaknya digunakan untuk menempa bibit-bibit profesional menjurus ke jalur yang sudah diatur atau ketentuan yang tidak dapat ditawar lagi. Beberapa indikator profesional dalam bentuk keterampilan adalah sebagai berikut di bawah ini.
1. Menekankan kepada produk atau hasil,
2. Pengetahuan profesionalisme menjadi model yang dicita-citakan,
3. Obyektivitas dan latihan menjadi pengalaman batin yang terasah,
4. Gaya penyampaian dan teknik profesional menjadi simbol konsep profesional,
5. Prosedur imitatif, latihan, demonstrasi, dan unjuk kreativitas simbol profesionalismenya,
6. Kemampuan, kemahiran, dan penampilan diri menjadi watak dan karakteristik konsep profesional mampu berkembang mandiri, dan berkelompok koloni.
7. Karakteristik berproses dalam menghasilkan produk berkualitas adalah simbol pematangan diri dan penempaan mentalita pengalaman yang terasah dalam performa profesionalisme yang diidamkan.
8. Profesionalisme yang dibina meliputi pelaku profesional, artis dan koreografer.



E. KONTEMPLASI
Kontemplasi adalah suatu proses bermeditasi merenungkan atau berpikir penuh dan mendalam untuk mencari nilai-nilai, makna, manfaat dan tujuan atau niat suatu hasil penciptaan. Dalam kehidupan sehari-hari orang mungkin berkontemplasi dengan dirinya sendiri atau mungkin juga dengan benda-benda ciptaan Tuhan atau dengan peristiwa kehidupan tertentu berkenaan dengan dirinya atau di luar dirinya.
Di kalangan umum kontemplasi diartikan sebagai aktivitas melihat dengan mata atau dengan pikiran untuk mencari suatu dibalik yang tampak atau tersurat misalnya, dalam ekspresi : seseorang sedang berkontemplasi dengan bayang-bayang atau dirinya dimuka cermin.
Seorang filosuf bernama Jac Ques Maritain mengatakan bahwa seni itu memberi kesempatan yang mustahil kepada manusia untuk berpacu dengan kontemplasi, yang akan menghasilkan suatu kegembiraan spiritual yang malampaui batas setiap jenis kegembiraan yang lain.
F. KONTEMPLASI DAN CIPTA SENI
Persepsi dan pemahaman terhadap hasil karya seni dan gejala-gejala alami serta kehidupan di dunia ini pada tingkat kebermaknaannya yang tinggi dapat dicapai melalui idealisme dan pemikiran yang tajam dan mendalam, bagi kesempurnaan hidup tata jasmani dan rohani manusia. Gejala-gejala alami yakni alam dengan seluruh isi dan gerakannya yang nampaknya biasa-biasa saja itu sebenarnya mengandung implikasi kelanjutan, akibat-akibat dan kegunaan yang penuh misteri bagi manusia yang selagi hidup menjadi penentu pemecahannya.
Manusia menciptakan berbagai macam peralatan untuk memecahkan rahasia gejala alami tersebut. Semuanya ini dilakukan dan hanya bisa terjadi berdasarkan resep atau pemikiran pendahuluan yang dihasilkan oleh kontemplasi. Siklus kehidupan manusia dalam lingkup pandangan ini menunjukkan bahwa kontemplasi selain sebagai tujuan juga sebagai cara atau jalan mencari keserba sempurnaan kehidupan manusia.
Karya seni tercipta, terkandung dan terlahir karena kontemplasi penghayatannya memerlukan disebabkan dalamnya atau keseluruhannya lebih banyak bersifat simbolik.
G. KESERASIAN
Keserasian merupakan bagian atau yang dapat mewujudkan keindahan. Keserasian mengandung unsur pengertian perpaduan , pertentangan, ukuran dan seimbang.
Perpaduan misalnya : orang berpakaian antara kulit dan warna yang dipakai harus cocok.
Contoh yang menunjukkan unsur ukuran-ukuran yang seimbang atau tidak seimbang serasi, misalnya dalam memadu rumah dari halaman akan kelihatan serasi dan indah apabila rumah yang bagus dengan halamannya yang luas dan ditata dengan bunga-bunga yang indah maka orang akan memuji keserasian itu.
Lagu atau nyanyian-nyanyian merupakan unsur pertentangan antara suara tinggi-rendah, panjang-pendek, keras-halus yang terpadu begitu rupa sehingga telinga kita dibuat asyik mendengarkan dan hati kita pun merasa puas, tetapi apabila dalam keasyikan itu tiba-tiba terdengar suara yang sumbang kita pun tentunya akan merasa kecewa dalam hal lagu irama yang indah merupakan pertentangan yang serasi
H. KEHALUSAN
Kehalusan dalam pengertian keindahan bagi manusia dimaksudkan sebagai sikap lembut dalam menghadapi orang lain, lembut dalam mengucapkan kata-kata, lembut dalam roman muka, lembut dalam sikap anggota badan lainnya. Hal ini berarti menyangkut kesopanan dan atau keadaban dari sikap manusia dalam pergaulannya baik dalam masyarakat kecil mapun dalam masyarakat luas.
Sikap halus atau lembut merupakan gambaran hati yang tulus serta cinta kasih sesama, sebab itu orang bersikap halus atau lembut biasanya suka menolong orang lain, sikap lembut merupakan perwujudan dari sifat-sifat ramah, sopan dan sederhana dalam pergaulan sikap halus yang dimiliki oleh orang yang rendah hati karena orang bersikap rendah hati adalah orang yang halus tutur bahasanya, sopan tingkah lakunya, tidak sombong, tidak membedakan pangkat dan derajat dalam pergaulan
Unsur-unsur atau bagian yang dapat melahirkan sikap halus atau kasar adalah :
a. Anggota Badan
Menurut Alex Gunur dalam bukunya yang berjudul “Etika” menjelaskan bahwa anggota badan yang melahirkan sikap kehalusan atau kasar ialah kaki, tangan, kepala, bahu, mulut, bibir, mata, roman muka orang yang kesadaran etisnya tinggi sikap-sikap kakinya dikendalikan sebaik-baiknya untuk tidak mengganggu atau merugikan orang lain.
b. Bahasa
Tentang perkataan Alex Gunur menjelaskan bahwa perkataan yang tersusun dalam kalimat-kalimat adalah merupakan ungkapan atau gambaran isi hati, maksud keingainan, pendapat/buah pikiran atau sikap kita terhadap orang lain.
Orang yang kesadaran etisnya tinggi bisa memilih kata-kata yang sopan dan penyusunannya juga teratur serta pandai mengatur dan mengendalikan nada irama atau alun suara dalam mengungkapkan isi hati, keinginan atau buah pikiran.
c. Bagian-Bagian Rohaniah
Ada tiga unsur rohaniah yang melahirkan sikap, yakni :
 Pikiran
Dengan pikiran manusia dapat menciptakan pengetahuan, gagasan, pendapat, ide, daya upaya atau akal, teori, pertimbangan, renungan, kesadaran, kebijakan dan sebagainya. Semua itu dapat melahirkan sikap seperti ingin tahu, sikap mengerti, sikap sadar, sikap rasional, apa yang terkandung dalam pikiran dan melahirkan sikap tertentu, misalnya orang yang sedang kusut pikirannya akan tampak pada roman muka yang murung.
 Perasaan
Perasaan mempunyai sifat yang sangat peka dalam menghadapi masalah-masalah hidup yang timbul dalam hubungan pergaulan antara manusia, sebab itu perasaan perlu dikendalikan dengan baik.
 Kemauan
Dengan unsur kemauan manusia dapat menentukan pilihan berbuat atau tidak berbuat sesuatu, berbuat baik atau berbuat tidak baik. Kemauan baik sifatnya luhur dan tidak merugikan orang lain, sebaliknya kemauan buruk akan merugikan orang lain dan dapat menyusahkan diri sendiri amupun orang lain, baik yang menyangkut jiwa, jasmani maupun material, selain itu juga ada kemauan keras, kemauan lunak dan kemauan lemah.
I. PERMAINAN
Kita sudah sering mendengar kota “Homo Ludens” atau manusia bermain. Istilah ini tidak dimaksudkan untuk membedakan antara manusia dengan binatang, namun demikian memang permainan ini merupakan suatu kategori seni dari aktivitas manusia.
J. Hulzinga dalam usahanya untuk mempelajari Homo Ludens ini menyatakan beberapa ciri utamanya dari permainan, yakni :
 Permainan adalah suatu kategori, demikianlah kita tidak bisa berkata bahwa permainan itu buruk atau baik. Indah atau tidak indah. Artinya dibandingkan dengan kegiatan manusia yang lain seperti bekerja.
 Inti dari sekedar aktivitas biologis, logis ataupun estetis.
 Sebagai kegiatan manusia bersifat suka rela yang penting adalah kesukacitaan pada waktu melakukannya, ia bukan suatu hal yang biasa, artinya punya kaidah-kaidah sendiriserta ia bersifat non serius.
Semula dikira bahwa permainan hanyalah pada anak-anak saja dan ia terutama berfungsi sebagai latihan untuk menghadapi hidup yang berat untuk melatih otot-ototnya, melatih panca inderanya, melatih inteleknya, kemauannya maupun emosionalnya disamping itu ada pula yang mengatakan bahwa permainan adalah usaha mahasiswa untuk membebaskan diri dari keseharian yang membosankan ia merupakan variasi dari hidupnya.
J. KHAYALAN
George Steiner pernah sekali menyatakan bahwa fantasi kita adalah benteng terakhir profesi kita, sekalipun tak bisa dielakkan bahwa kemampuan setiap orang untuk berfantasi itu terbatas serta terbentuk (terpengaruhi) pula oleh kebudayaannya, namun dalam berfantasi relatif seseorang lebih bebas.
Dunia khayal adalah dunia kedua kita, ia pun nyata atau signifikan baik secara personal maupun secara sosial. Sigmund Freud mencoba menjelaskan perlunya khayalan ini sebagai pengganti dari hal-hal yang tidak tercapai dalam kehidupan sehari-hari.
Menurut Bertrand Russel, khayalan sebagai dunia tersendiri. Memiliki hukum-hukum tersendiri yang disebut sebagai hukum-hukum mental.
Khayalan menjadi sumber kreativitas anak-anak dilatih untuk berkhayal, sebab kemampuan berkhayal ini diperlukan untuk mengerjakan pekerjaan mereka nanti. Baik sebagai dokter, maupun sebagai supir.
Martin Scenerer mengembangkan “ilmu jiwa pengenalan” ia berpendapat bahwa aktivitas kejiwaan manusia itu sungguh-sungguh tergantung pada persepsi yang dimaksud persepsi di sini adalah pemberian arti dari sensasi-sensasi (kelompok rangsangan), persepsi yang salah akan menimbulkan pengertian yang salah.
Ada pula kesalahan persepsi yang lain, yaitu yang biasa kita sebut sebagai halusinasi, yakni suatu aktivitas khayalan yang disebabkan oleh suatu rangsangan namun sama sekali tidak membentuk pengertian yang persis dari rangsangan tersebut. Misalnya pada waktu melihat pakaian bergerak dimalam hari dan kita pikir itu setan dan sering kali ini membawa menuju kepada pengertian yang keliru tentang khayalan seolah-olah khayalan merupakan kekeliruan tanggapan.
Sumber :
http://sumberilmu.info/2008/02/24/perkembangan-kesenian/
http://mumudsokay.wordpress.com/2009/04/04/44/
http://www.gudangmateri.com/2010/02/materi-seni.html
http://romandar.multiply.com/journal/item/1/Manusia_dan_Keindahan 
 
 
 
 

Peranan Seni Dalam Kehidupan Manusia

http://www.smk4-padang.sch.id/mod.php?mod=publisher&op=viewarticle&cid=6&artid=46


SENI, adalah manifestasi keindahan manusia yang diungkapkan melalui penciptaan suatu karya seni. Seni lahir bersama dengan kelahiran manusia. Keduanya erat berhubungan dan tidak bisa dipisahkan. Dimana ada manusia disitu ada kesenian. Bagaimanakah peranan seni sebagai kebutuhan seni dalam kehidupan manusia. Apabila kita menyimak ke masa silam dalam kehidupan manusia, kebutuhan akan seni mempunyai peranan yang amat penting untuk mencari kekuatan di luar dirinya yang bersifat magis, sakral dan religius, pun demikian pada masa kini peranan seni telah merasuk ke dalam berbagai segi kehidupan manusia.
Meskipun seni sudah setua kehidupan manusia, namun masih sangat sukar untuk dapat memberikan pengertian hanya dalam beberapa kalimat. Sungguhpun demikian peranan seni dalam kehidupan manusia dari zaman ke zaman mengalami perubahan. Inilah letak dari subyektivitas seni, budi manusia tetap berdaya mencari perkembangan baru. Kebudayaan manusia berganti dan selera perorangan serta zaman selalu berubah.
Sepanjang kehidupan manusia dari zaman es sampai kini ternyata gejala seni itu sudah ada, sehingga lahirlah pendapat yang mengatakan, art is a old as mankind ( seni berumur setua manusia).
Sudah barang tentu musti ada sebabnya, sehingga seni itu dapat diterima dan bertahan sedemikian oleh dan dalam kehidupan bangsa-bangsa sepanjang zaman. Disinilah seni mempunyai kegunaan dan peranan yang dirasa dan disadari oleh bangsa-bangsa yang mengenalnya.
Pernah terdapat bangsa-bangsa yang belum dapat mengenal (menulis sejarahnya), namun sudah sanggup menghasilkan karya-karya seni yang bernilai tinggi. Ada bangsa yang waktu ilmu pengetahuannya masih berada di tingkat primitif, sudah mempunyai seni yang bertaraf tinggi.
Kehidupan manusia tidak terlepas dari kesenian. Kesenian itu timbul karena manusia selalu ingin yang indah, dengan jalan menciptakan benda-benda yang indah. Karena keindahan selalu menimbulkan kebahagiaan dan sebagai kodratnya, manusia ingin bahagia.
Sejak zaman pra sejarah manusia sudah mengenal kesenian mendahului lain-lain bentuk kebudayaan. Kesenian sebagai lapisan hidup yang khusus menampakkan diri lebih dahulu. Hal ini kelihatan pada lukisan, topeng dan patung-patung primitif, dongeng-dongen yang tak tertulis dalam lingkungan suku bangsa yang hidupnya masih sederhana dan sebagainya.
Dengan demikian terhiaslah serta terbahagialah hidup manusia dengan seni lukis, seni pahat, seni suara, seni sastra dan lain-lainnya.
Dalam faktanya, kesenian merupakan bagian dari kehidupan manusia yang tak terpisahkan. Dimana ada kesenian di situ ada manusia
Kesenian Sebagai Pembentuk Peradaban Manusia
Kesenian dalam kehidupan manusia ikut mendidik manusia dan masyarakat menjadi beradab, agar kehidupan manusia menjadi lebih harmonis. Seni menjadikan manusia berbudi luhur.
Sejarah telah mencatat akan prestasi-prestasi kesenian dalam peranannya membentuk sikap budi manusia.
Karya-karya seni pada zaman primitif merupakan alat-alat yamg mampu menimbulkan suasana magis dan misterius dalam pemujaan serta kehidupan pada waktu itu. Juga karya-karya kesenian klasik yang puitik heroik maupun karya-karya modern, kesemuanya memberi pengaruh yang besar dalam peradaban manusia.
Kesenian Sebagai Kebutuhan hidup
Dalam istilah lainnya dapat diartikan sebagai seni terpakai atau applied art , seni yang digunakan atau, dipakai atau yang lebih tepat sebagai seni terapan. Seni ini diterapkan pada sesuatu maksud atau benda, menurut kegunaannya tanpa melepaskan segi keindahannya.
Jadi disamping memiliki keindahan ujud, juga memiliki nilai kegunaan ujud. Misalnya jambangan-jambangan atau guci dari tiongkok kuno, ujud serta permukaannya dibentuk dan dihias demikian indah, tanpa menghilangkan fungsi jambangan itu. Manusia ingin melepaskan dan mencurahkan keinginan keindahan ke seluruh hidupnya.
Kesenian untuk Kebahagiaan Seni
Kesan untuk memberi inspirasi seni dan kebahagiaan seni, terutama kepada seniman. Ia mengerjakan seni karena disitu ada kebahagiaan yang merupakan kebutuhan, walaupun hasilnya nanti untuk dinikmati oleh para penonton.
Secara keseluruhan kesenian hanyalah ditujukan untuk kebahagiaan manusia, baik kebahagiaan manusia secara materi maupun spirituil. Kesenian diciptakan oleh manusia untuk melengkapi kebahagiaan manusia seluruhnya.
Ternyata seni mempunyai peranan dalam kehidupan manusia untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan hasrat mengungkapkan atau menyatakan perasaan pribadi mengenai aspek-aspek pokok kehidupan sehari-hari tentang kelahiran, cinta, perkawinan, iri hati, kematian dan lain-lainnya.
Disamping memenuhi kebutuhan dalam hubungan kegiatan sosial kita mengenai situasi politik, ekonomi, kepercayaan, menyatakan keinginan atau tujuan bersama, menyusun komunikasi antar individu, mempengaruhi situasi masyarakat dan lain-lainnya. Juga memenuhi kebutuhan fisik seperti gedung, alat pengangkutan, alat penyimpanan, bahan pembungkus.
Jadi peranan seni dalam kehidupan manusia merupakan suatu cara atau usaha hasil budi manusia untuk mencapai tujuan, kebahagiaan atau kesejahteraan. Inilah kenyataan tentang suatu gejala aktivitas manusia yang dinamakan SENI.
 
 
 
 
 
 
 

Pembagian Seni, Cabang-cabang Seni

http://walpaperhd99.blogspot.com/2013/11/pembagian-seni-cabang-cabang-seni.html

     Dalam proses penciptaan karya seni, seorang seniman selalu berhubungan dengan media yang dipilih, teknik yang dipergunakan, serta cara menikmatinya.
Berdasarkan hal tersebut, seni dapat dibagi menjadi seni audio, seni visual, dan seni audiovisual.
1. Seni Audio (Auditory Art)
     Seni audio adalah seni yang dapat dinikmati dengan indra pendengaran (telinga). Contoh seni audio adalah sebagai berikut.
a. Seni musik, yaitu seni yang dapat dinikmati melalui nada.  Misalnya, pertunjukan gamelan atau piano.
b. Seni sastra, yaitu seni yang dapat dinikmati melalui kata. Misalnya, pembacaan puisi atau drama.
c. Seni suara, yaitu seni yang dapat dinikmati melalui nada dan kata. Misalnya, pertunjukan band.
2. Seni Visual (Visual Art)
     Seni visual adalah seni yang dapat dinikmati dengan indra penglihatan (mata).
Contoh seni visual antara lain sebagai berikut.
a. Seni dua dimensi yang meliputi garis, cahaya, warna, bentuk, dan gerak. Misalnya, seni lukis, seni grafis, dan sinematografi.
b. Seni tiga dimensi yang meliputi ruang dan wujud yang bisa dicoba. Misalnya, seni patung, arsitektur, seni tari, dan pantomim.
3. Seni Audiovisual (Auditory Visual Art)
     Seni audiovisual yaitu seni yang dapat dinikmati oleh indra pendengaran dan
penglihatan. Contoh seni audiovisual antara lain sebagai berikut.
a. Seni tari merupakan perpaduan gerak dan nada.
b. Seni drama merupakan perpaduan gerak, kata, dan visual.
c. Seni opera merupakan perpaduan gerak, nada, dan visual.
     Pembagian seni secara umum berdasarkan penikmatannya dibagi menjadi
lima cabang, yaitu sebagai berikut.
1. Seni Rupa
     Karya seni rupa dapat dinikmati dengan indra penglihatan (visual) dan peraba. Seni rupa biasanya memanfaatkan unsur garis, bidang, warna, tekstur, dan volume.
Contoh hasil karya seni rupa adalah lukisan, kaligrafi, poster, reklame, spanduk,
patung, diorama, kursi, meja, seni grafis, dan seni kerajinan.
2. Seni Musik
    Karya seni musik dapat dinikmati dengan indra pendengaran (audio) yang dibentuk dari unsur nada dan bunyi dalam alat musik, suara manusia (vokal), atau gabungan keduanya.
3. Seni Tari
    Seni tari adalah seni yang diwujudkan melalui gerak, ruang, waktu, irama, wirasa,
wiraga, dan susunan unsur gerakan anggota tubuh secara teratur dan menurut pola-pola
tertentu sehingga menimbulkan gerakan yang indah dan memesona. Karya seni ini
dapat dinikmati dengan indra penglihatan dan indra pendengaran (audiovisual).
4. Seni Teater
    Seni teater adalah seni yang memadukan unsur gerakan dan kata. Biasanya dalam teater terdapat naskah, penokohan, latar tempat, dan alat pengiring. Seni teater dapat dinikmati dengan indra penglihatan dan pendengaran (audiovisual). Contoh teater terkenal adalah Teater Koma.
5. Seni Sastra
    Seni sastra adalah seni yang mengungkapkan pengalaman jiwa dan perasaan dalam bentuk bahasa, tulisan, dan kalimat yang mengandung nilai estetis untuk mendapatkan kepuasan rohaniah. Bentuk karya sastra dapat berupa prosa (struktur bahasanya bebas), puisi (struktur bahasanya terikat/berima), dan drama (struktur bahanya disusun dalam bentuk lakon atau cerita).
 
 
 
 
 

Pengertian Seni dan Pembagian Seni

Pengertian Seni dahttp://websiteeducationdewi.blogspot.com/2009/10/pengertian-seni-dan-pembagian-seni.html
 
 Pembagian Seni

Seni
Pengertian seni menurut beberapa ahli :
1. Ki Hajar Dewantara.
Seni merupakan segala perbuatan manusia yang timbul dari hidup perasaannya dan bersifat indah hingga dapat menggerakkan jiwa perasaan manusia.
2. Prof. Drs. Suwaji Bastomi.
Seni adalah aktivitas batin dengan pengalaman estetik yang dinyatakan dalam bentuk agung yang mempunya daya membangkitkan rasa takjub dan haru.
3. Drs. Sudarmadji.
Seni adalah segala manifestasi batin dan pengalaman estetis dengan menggunakan media bidang, garis, warna, tekstur, volume dan gelap terang.
4. Enslikopedia Indonesia.
Seni adalah penciptaan segala hal atau benda yang karena keindahannya orang senang melihatnya atau mendengarkannya.

Pembagian Seni
Seni Musik
David Ewen mencatat sebuah definisi tentang musik yang dibuat oleh penyusun kamus sebagai “Ilmu pengetahuan dan seni tentang kombinasi ritmik dari nada-nada, baik vokal maupun instrumental, yang meliputi melodi dan harmoni sebagai ekspresi dari segala sesuatu yang ingin diungkapkan terutama aspek emosional.”

Seni Tari
Corrie Hartong, ahli tari dari Belanda mengajukan batasan tari yang berbunyi: “tari adalah gerak – gerak yang diberi bentuk dan ritmis dari badan di dalam ruang”
Pangeran Suryadiningrat, ahli tari Jawa memberikan tentang pengertian tari sebagai berikut “tari adalah gerak dari seluruh anggota badan manusia yang disusun selaras dengan irama musik serta mempunyai maksud tertentu.”

Seni Teater.
Merupakan suatu istilah yang menunjuk pada seni pertunjukkan. Maka kata pertunjukkan ini menyarankan sejumlah kegiatan, yaitu memperlihatkan, memperagakan, dan memperdengarkan, dengan kata lain merupakan kegiatan yang mliputi seluruh panca indera yang tujuan akhirnya menyentuh pikiran, perasaan, dan khayal penonton.

Seni Rupa
Seni rupa merupakan seni yang ada wujudnya, artinya karya seni tersebut dapat diserap dan dinikmati dengan menggunakan indra penglihatan. Lengkapnya Seni rupa adalah segala manifestasi batin dan pengalaman sestetis dengan media garis, bidang, warna, tekstur, volume, dan gelap-terang.
 
 
 
 
 
I. PENGERTIAN SENI BUDAYA
  • Pengertian Seni: merupakan kegiatan untuk menghasilkan karya berupa benda, gerakan, audio (suara) maupun visual (gambar) yang besifat indah (estetis) dan mampu membangkitkan perasaan.
  • Pengertian Budaya, terbentuk dari dua kata, yaitu:.
  1. Budi merupakan akal digunakan untuk menimbang baik dan buruk
  2. Daya adalah usaha untuk memanfaatkan sesuatu
 
 Pembagian Seni Bagan Klasifikasi Seni
 
 http://sanggarmodel.blogspot.com/2012/04/pengantar-materi-seni-budaya.html
 
Bagan Klasifikasi Seni
Keterangan:
A. Seni Rupa Menurut Jenisnya:
  1. Seni Rupa Murni yaitu karya seni rupa yang hanya berfungsi sebagai pemuas batin atau hanya sebagai hiasan saja. Contoh : Lukisan, Vas Bunga, Patung, dll.
  2. Seni Rupa Terapan yaitu karya seni rupa yang mempunyai nilai praktis (nilai guna) atau manfaat. contoh : Rumah, Mobil, Televisi, dll.
B. Seni Rupa Menurut Bentuknya:
  • Seni Rupa Dua Dimensi, mempunyai ciri - ciri:
  1. Disebut sebagai Dwi Matra
  2. Mempunyai Ukuran Panjang dan Lebar
  3. Hanya bisa dinikmati (dilihat) dari satu sudut pandang, yaitu dari arah depan.
  4. Berbentuk Lembaran Contoh : Lukisan, Uang , Perangko, Taplak Meja, dll.
  • Seni Rupa Tiga Dimensi, mempunyai ciri - ciri:
  1. Disebut dengan Tri Matra
  2. Mempunyai ukuran Panjang, Lebar, dan Tinggi
  3. Bisa dinikmati (dipandang) dari segala arah Contoh : Patung, Motor, Kamera, Ponsel, dll
Pembagian Seni Rupa
III. Fungsi Seni Fungsi Seni
  1. Fungsi Ritual: Karya Seni digunankan dalam upacara kelahiran, kematian, pernikahan. Contoh: Gamelan yang dipakai dalam upacara Ngaben
  2. Fungsi Pendidikan: Seni sebagai media pendidikan Contoh: Seni menulis indah (kaligrafi) yang diajarkan di sekolah.
  3. Fungsi Komunikasi: seni digunakan sebagai alat komunikasi atau kritik sosial untuk menyampaikan pesan Contoh: Mengkritik pemerintah melalui lagu atau gambar akrikatur.
  4. Fungsi Hiburan: pertunjukkan seni yang menjadi media berekspresi. Contoh: konser band pada acara perayaan HUT RI, Radio, TV.
  5. Fungsi Ekonomi: karya seni yang diperjual-belikan untuk memenuhi kebutuhan ekonomi si pencipta. Contoh: Desain grafis, kerajinan, batik.
  6. Fungsi Terapan: Karya seni yang bisa dimanfaatkan untuk memperlancar aktivitas manusia. Contoh: Motor, Telpon, Komputer.
  7. Fungsi Terapi: Karya seni bisa dijadikan sebagai media penyembuhan penyakit. Contoh: Musik oleh beberapa peneliti dinyatakan bisa membantu proses penyembuhan penyakit autis. Bahkan, bisa merangsang kerja otak (membantu kecerdasan).
IV. Sifat Dasar Seni
  1. Kreatif: rangkaian atau proses kegiatan manusia untuk mencipta
  2. Individualitas: karya seni yang diciptakan seniman menunjukkan ciri khas atau karakter penciptanya
  3. Ekspresif: sebagai media untuk mengungkapkan perasaan
  4. Abadi: karya seni yang estetis (indah) dan etis (baik) akan menjadi legenda sepanjang waktu
  5. Universal : karya seni yang berhasil menjadi trand mode akan diterima di manapun.


 

Seni rupa

http://id.wikipedia.org/wiki/Seni_rupa

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Seni rupa adalah cabang seni yang membentuk karya seni dengan media yang bisa ditangkap mata dan dirasakan dengan rabaan. Kesan ini diciptakan dengan mengolah konsep titik, garis, bidang, bentuk, volume, warna, tekstur, dan pencahayaan dengan acuan estetika.
Seni rupa dilihat dari segi fungsinya dibedakan antara seni rupa murni dan seni rupa terapan, proses penciptaan seni rupa murni lebih menitik beratkan pada ekspresi jiwa semata misalnya lukisan, sedangkan seni rupa terapan proses pembuatannya memiliki tujuan dan fungsi tertentu misalnya seni kriya. Sedangkan, jika ditinjau dari segi wujud dan bentuknya, seni rupa terbagi 2 yaitu seni rupa 2 dimensi yang hanya memiliki panjang dan lebar saja dan seni rupa 3 dimensi yang memiliki panjang lebar serta ruang.
COLLECTIE TROPENMUSEUM Schilderij kunstacademie ASRI (Akademi Seni Rupa Indonesia) TMnr 20027106.jpg
Secara kasar terjemahan seni rupa di dalam Bahasa Inggris adalah fine art. Namun sesuai perkembangan dunia seni modern, istilah fine art menjadi lebih spesifik kepada pengertian seni rupa murni untuk kemudian menggabungkannya dengan desain dan kriya ke dalam bahasan visual arts.seni rupa terbagi menjadi dua bagian yakni senirupa murni dan senirupa terapan.
 
 
 
 
 

 

Macam-Macam Cabang Seni

    Berbicara tentang seni memang tidak akan pernah menemukan ujungnya.Karena seni hadir bersamaan dengan terciptanya bumi ini. Mengapa bisa seni dikatakan tidak ada habisnya? Karena tanpa seni mungkin sampai sekarang tidak akan ada kursi, meja, bangunan, atau bahkan alat-alat telekomunikasi seperti HP dan komputer belum ada sampai sekarang. Begitu pula dengan cabang seni yang seiring perkembangan zaman, semakin banyak.

   Berikut ini adalah pembagian seni menurut bentuk pengungkapannya, yaitu:
1. Seni Tradisional.  
      Yaitu unsur kesenian yang menjadi bagian hidup masyarakat dalam suatu kaum atau suku bangsa tertentu.
2. Seni Modern.
      Yaitu karya seni yang dihasilkan dalam periode terentang antara 1860'an sampai 1970'an dengan menggunakan gaya dan filosofi seni yang dihasilkan pada masa itu. Pada dasarnya, dunia seni modern berada dalam struktur budaya sosial yang lebih luas sebagai hasil perkembangan dunia selama akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20.

    Kalau yang ini adalah pembagian seni menurut media pengungkapannya :
1. Seni Rupa.
      Yaitu  cabang seni yang membentuk karya seni dengan media yang bisa ditangkap mata dan dirasakan dengan rabaan. Kesan ini diciptakan dengan mengolah konsep titik, garis, bidang, bentuk,volume, warna, tekstur, dan pencahayaan dengan acuan estetika.
2. Seni Musik.
       Secara umum, seni musik adalah suatu kumpulan atau susunan bunyi atau nada, yang mempunyai ritme tertentu, serta mengandung isi atau nilai perasaan tertentu.
3. Seni Tari.
       Adalah salah satu bagian dari seni yang berupa gerakan berirama sebagai ungkapan jiwa manusia. Gerak dalam tari adalah gerak yang bertenaga, gerak tari yang mengawali mengendalikan, serta menghentikan gerak. Gerak merupakan unsur dominan atau pokok dalam tari.
4. Seni Teater.
       Adalah suatu bentuk karya seni yang biasanya di dalamnya terdapat unsur-unsur seni lainnya. Seni teater juga kerap kali kita dengar dengan sebutan drama.
5. Seni Sastra.
       Adalah karya seni yang mengungkapkan pengalaman jiwa dan perasaan dalam bentuk bahasa, tulisan, dan kalimat yang mengandung nilai estetis untuk mendapatkan kepuasan rohaniah. Bentuk karya sastra dapat berupa prosa (struktur bahasanya bebas), puisi (struktur bahasanya terikat/berima), dan drama (struktur bahanya disusun dalam bentuk lakon atau cerita).

   Dan yang terakhir adalah pembagian seni menurut nilai & tujuannya (Seni Rupa):
1. Seni Murni. 
       Karya seni yang dibuat untuk dinikmati keindahannya. Seni murni mengutamakan sifat estetikanya dibandingkan kegunaannya dalam kehidupan sehari-hari. Sebagai contoh adalah lukisan, kaligrafi, dan patung.
2. Seni Terapan.
        Karya seni yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari karena mengandung nilai fungsi tertentu di samping nilai seni yang dimilikinya. Fungsi karya seni rupa bisa dibedakan menjadi dua, yaitu fungsi estetis dan fungsi praktis. Fungsi estetis adalah fungsi yang semata-mata ditujukan sebagai benda hias misalnya, karya batik atau tenun yang dibuat khusus untuk hiasan dinding, benda kerajinan, topeng, dan vas bunga. Sedangkan fungsi praktis adalah karya seni yang tujuan pokok pembuatannya ditujukan sebagai benda pakai misalnya, perabotan rumah tangga, meja, kursi dan tekstil.

2 komentar:

  1. JOIN NOW !!!
    Dan Dapatkan Bonus yang menggiurkan dari dewalotto.club
    Dengan Modal 20.000 anda dapat bermain banyak Games 1 ID
    BURUAN DAFTAR!
    dewa-lotto.name
    dewa-lotto.cc
    dewa-lotto.vip

    BalasHapus
  2. Graton Hotel & Casino - MapYRO
    Located 사천 출장안마 in 양주 출장안마 Cherokee, North Carolina, the Graton Hotel 사천 출장마사지 & Casino is in the mountains. 성남 출장안마 It features a full-service spa, 4 restaurants, a full-service 포천 출장마사지

    BalasHapus